Senin, 25 Juni 2018

Cara Memilih Casing PC

Bentuk casing alias pelindung CPU  itu dari dulu memang tidak  banyak berubah. Tapi desainnya  mengalami perkembangan. Selain  warna, desain tersebut berkaitan  dengan kelengkapan fasilitasnya, seperti  jumlah drive bay, adanya kipas pendingin,  dan ketersediaan berbagai colokan I/O  (input/output). Besaran catu dayanya  (power supply) juga beragam.  Casing saat ini lebih menonjolkan  jendela dan penambahan kipas di sanasini  agar bagian dalam PC lebih sejuk.  
Model yang transparan pun sedang marak  saat ini. Bagian dalam CPU bisa kita  pertontonkan dan bisa kita hias, sehingga  lebih menarik untuk mata.  Anda bisa menambahkan aneka ragam  lampu dan kipas yang warna-warni untuk  menghiasnya. Lebih ekstrem lagi, ada juga  casing yang dilengkapi akuarium ikan hias.  Bisa jadi obat pusing, tuh.  Tapi di samping soal desain dan besar  daya, yang juga harus Anda perhatikan  adalah istilah AT dan ATX yang acap kali  tercantum pada kardus pembungkusnya.  
Casing saat ini umumnya sudah  menggunakan model ATX (Advanced  Technology eXtended), menyesuaikan  dengan model motherboard terbaru.  Dimensinya 12 x 9,6 inci, lebih kecil  dibanding pendahulunya, AT (12 x 11-13  inci).  ATX cenderung lebih sederhana, karena  colokan untuk Com1, Com2, parallel, USB,  mouse, dan kibor sudah menempel  langsung pada motherboard. Casing jenis  ini bisa dihidupkan dengan me-remote-nya  melalui modem atau LAN. Sistem aliran  udaranya pun lebih baik dibanding AT.  Tapi, casing ATX umumnya hanya  dilengkapi 3 buah drive bay 3,5 inci. Jadi,  untuk memasang hard disk lebih dari dua,  Anda harus mencari casing yang khusus.  Tentu harganya juga jauh lebih mahal. Saat  ini, penerus ATX juga sudah  dikembangkan, yaitu casing model BTX  (Balanced Technoloy eXtended


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel Terbaru