Baterai Isi ulang Vs Baterai Lainnya

Baterai isi ulang (rechargeable) selalu lebih unggul, bahkan jika dibandingkan baterai alkaline terbaik sekalipun. Dengan harga yang sama, baterai rechargeable dapat memberikan kapasitas tiga kali lebih besar. Hebatnya lagi, baterai ini bisa diisi ulang hingga beberapa ratus kali sehingga sangat baik bagi alat yang biasa dipakai pada waktu tertentu dan optimal bagi alat yang jarang digunakan karena bisa tetap dipakai meski dibiarkan selama berbulan-bulan.

Baterai dapat dikenali dengan adanya tanda "pre-charged" dan di pasaran sering kali ditulis dengan istilah "ready", "precharged", atau "maxE". Baterai rechargeable terbaik sekalipun akan cepat rusak jika kualitas charger-nya jelek. Untuk itulah, tak ada salahnya merogoh kocek lebih dalam untuk membeli model yang sudah didesain secara khusus untuk menghindari terjadinya kerusakan pada baterai rechargeable. 

Dalam pengujian menggunakan software khusus untuk menyalakan lampu kilat pada semua baterai dengan rentang waktu yang sama dan merekam kapan media penyimpan energi itu habis. Semua baterai rechargeable yang diujicoba habis sepenuhnya pada kilatan ke-358 sampai 804. Sebagai perbandingan, baterai lithium sekali pakai mencapai angka pakai antara 484 hingga 919 pada uji coba yang sama. Sementara baterai alkaline hanya mampu dipakai antara 94 hingga 248 kali.

Pada uji coba diantara para baterai isi ulang, baterai isi ulang yang mempunyai kapasitas besar hingga 2.700 mAh mendapatkan nilai terbaik yaitu Sanyo Ni-MH 2700. Untuk sebagai pembanding Baterai lithium sekali pakai termahal yang hanya memberikan kapasitas 15% lebih besar dibandingkan  baterai isi ulang Sanyo Ni-MH 2700.