Tizen adalah sistem operasi yang dikembangkan sendiri oleh samsung yang ditanamkan kedalam TV agar menjadi smart TV dan mungkin kulkas, mesin cuci den semua produk samsung Dikutip dari Reuters dijadikannya Tizen sebagai OS Smart TV dinilai sebagai upaya agar platform itu makin populer.
Smart TV sendiri adalah televisi yang tak hanya sekadar untuk nonton, tapi juga punya kapabilitas akses website sampai video streaming. "Kami fokuskan usaha kami di Tizen saat ini. Kami harap produsen televisi yang lain juga akan memakainya dan membantu membangun ekosistem untuk menumbuhkan platform ini," ucap Kim Hyun suk, President Visual Display Business Samsung.
"Keuntungan dari Tizen sangat sederhana: Tizen lebih 'ringan' dari sistem operasi lain. Dengan kata lain, Tizen membutuhkan tenaga pemrosesan dan memori yang lebih sedikit," tulis Samsung dalam sebuah tulisan yang dikutip dari Talk Android, Jumat. "Alhasil, pengguna akan menikmati pengalaman pemakaian yang lebih mulus seperti waktu booting yang lebih pendek, browsing lebih kencang, dan multitasking yang lebih halus, sementara daya tahan baterai bisa lebih panjang," lanjut Samsung.
Pernyataan tersebut terdengar sedikit ironis karena Ui TouchWiz yang digunakan Samsung di ponsel-ponsel Android buatannya dikenal "gemuk" lantaran disesaki bloatware dan rakus sumber daya, meski pabrikan tersebut belakangan telah mengurangi fitur-fitur kurang penting yang ditanam di smartphone. Kembali ke Tizen, karena lebih "ringan" itulah, Samsung turut menyebutkan bahwa Tizen adalah OS yang tepat untuk pemakaian di banyak jenis perangkat dalam skema Internet of Things (IoT).
Tizen memang dibuat Samsung untuk mengurangi ketergantungannya pada OS Android dan sempat dinilai punya potensi besar. Tapi perkembangannya terhambat karena sampai sekarang, baru ada segelintir produk Samsung yang memakai Tizen. Bahkan belum ada ponsel Tizen Samsung yang telah dipasarkan secara luas sampai saat ini karena beberapa kali mengalami penundaan. Tapi kabarnya, smartphone Tizen harga murah akan segera dirilis Samsung di India. Masalah muncul terkait ekosistem aplikasi Tizen yang dikabarkan belum memadai. Meskipun Samsung berstatus produsen ponsel terbesar di dunia, para developer tampaknya masih menunggu bagaimana perkembangan user Tizen.
Pernyataan tersebut terdengar sedikit ironis karena Ui TouchWiz yang digunakan Samsung di ponsel-ponsel Android buatannya dikenal "gemuk" lantaran disesaki bloatware dan rakus sumber daya, meski pabrikan tersebut belakangan telah mengurangi fitur-fitur kurang penting yang ditanam di smartphone. Kembali ke Tizen, karena lebih "ringan" itulah, Samsung turut menyebutkan bahwa Tizen adalah OS yang tepat untuk pemakaian di banyak jenis perangkat dalam skema Internet of Things (IoT).
Tizen memang dibuat Samsung untuk mengurangi ketergantungannya pada OS Android dan sempat dinilai punya potensi besar. Tapi perkembangannya terhambat karena sampai sekarang, baru ada segelintir produk Samsung yang memakai Tizen. Bahkan belum ada ponsel Tizen Samsung yang telah dipasarkan secara luas sampai saat ini karena beberapa kali mengalami penundaan. Tapi kabarnya, smartphone Tizen harga murah akan segera dirilis Samsung di India. Masalah muncul terkait ekosistem aplikasi Tizen yang dikabarkan belum memadai. Meskipun Samsung berstatus produsen ponsel terbesar di dunia, para developer tampaknya masih menunggu bagaimana perkembangan user Tizen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar