Senin, 12 Januari 2015

Audio Codec Yang Sering Digunakan

  1. Istilah FLAC dapat mengacu pada 2 hal, yaitu suatu format file audio (.flac) dengan kompresi yang lossless, dan codec untuk mendekompres file audio .flac. File audio dengan format .flac, ukurannya cukup besar dibandingkan dengan format audio dengan kompresi lossy seperti mp3, namun kualitas suara yang dihasilkan lebih jernih. Sebagai codec, FLAC didistribusikan secara open source, dan dilengkapi dengan dokumentasi dan API bagi developer yang ingin membuat player buatan sendiri. Sistem operasi untuk FLAC, antara lain Windows, “unix” (Linux, *BSD, Solaris, OSX, IRIX), BeOS, OS/2, dan Amiga. Beberapa fitur untuk codec FLAC, antara lain:

    1. Lossless: proses encoding data audio tidak menghilangkan informasi dan hasil decode, sama persis seperti data sebelum di-encode. Setiap frame-nya terdiri dari 16-bit CRC untuk pendeteksi kesalahan.
    2. Cepat: proses decode yang terjadi menggunakan operasi aritmatik bilangan bulat, sehingga proses lebih cepat. Decode secara real time dapat dengan mudah dikerjakan oleh hardware saat ini.
    3. Dukungan hardware: FLAC didukung oleh berbagai macam manufaktur hardware mulai dari portable players, perangkat home stereo, hingga audio mobil.
    4. Metadata yang fleksibel: sistem metadata FLAC mendukung adanya tags, cover art, tabel dan pencarian. Aplikasi bisa menuliskan sendiri metadata-nya saat mereka meregistrasinya.
    5. Mudah dalam pencarian: FLAC mendukung pencarian sample dengan cepat. Fitur ini akan berguna saat untuk playback, dan membuat file dengan format FLAC cocok untuk aplikasi-aplikasi pengeditan.
    6. Streamable: proses decode FLAC tidak bergantung frame sebelum atau sesudahnya. Hal ini memudahkan proses streaming (tidak perlu menunggu hingga semua file berhasil didownload). Media player populer yang telah dilengkapi dengan code FLAC adalah Win Amp  
      1. LAME Developer: The LAME development team Rilis terakhir: 3.98.2 (22 Sept 2008) Website: http://lame.sourceforge.net/ LAME kepanjangan dari LAME Ain’t an MP3 Encoder, untuk menunjukan bahwa pada awalnya LAME bukan encoder, melainkan suatu patch (modifikasi) dari sebuah encoder 8hz - MP3. Setelah beberapa pertimbangan, pada tahun 1998, Mike Chang (pembuat patch), mulai membuat dari awal suatu software yang didasarkan pada MPEG reference yang disebut “dist10”. Tujuannya adalah meningkatkan kecepatan dari dist10, namun kualitasnya tetap terjaga. Proyek ini kemudian menjadi Lame 2.0. Saat ini, LAME dikenal sebagai codec untuk file MP3. Sepertinya halnya codec MP3 yang lain, LAME menerapkan teknologi encoding MP3 dengan batasan-batasan sesuai dengan paten dari MP3 yang dimiliki oleh Fraunhofer Society.
      2. Windows Media Audio (WMA) Developer: Microsoft Website: www.microsoft.com/windows/windowsmedia/ Sama seperti FLAC, Windows Media Audio juga mengacu pada dua istilah, yaitu untuk format file audio yang dikembangkan oleh Microsoft (berekstensi .wma) serta codec untuk menjalankan file .wma, yang merupakan codec pesaing dari MP3 dan RealAudio. Sebagai codec, Windows Media Audio merupakan codec yang paling umum di antara 4 WMA codec yang ada. Versi pertamanya dirilis tahun 1999, yang merupakan bagian dari teknologi Windows Media Technology 4.0. Saat itu, Microsoft mengklaim bahwa WMA dapat memproduksi file berukuran hanya separuh dari file MP3 dengan kualitas yang sama. Bukan itu saja, Microsoft mengatakan bahwa WMA mempunyai kualitas suara “mendekati CD audio 64 kbit/s”. Selain Windows Media Player, codec WMA terpasang pada beberapa player, seperti ALLPlayer, VLC Media Player MPLayer , RealPlayer, WinAmp dan Zune. Sedangkan software-software yang dapat meng-encode menjadi file audio WMA, di antaranya adalah Windows Movie Maker, Microsoft Expression Encoder, GOM Player , RealPlayer , Adobe Premiere Pro, Adobe Audition, dan Adobe Soundbooth. 
      3. Vorbis Developer: Xiph.Org Foundation Website: www.xiph.org Format file audio untuk Vorbis berekstensi .ogg dan .oga. Format ini merupakan format yang cukup populer di kalangan pecinta free software. Bentuk kompresi yang ditawarkan adalah kompresi lossy yang implementasi serta codec-nya dapat digunakan dengan bebas, tanpa terikat dengan hak paten. Karena sifatnya yang open source beberapa video game, seperti 18Wheels of Steels, Halo, Unreal Tournament 2004, Mafia: The City of Lost Heaven, Grand Theft Auto: San Andreas, Crimsonland, Devil May Cry 3, dan Live For Speed menggunakan format audio Vorbis pada game-nya. Beberapa stasiun radio, seperti CBC Radio, JazzRadio, Absolute Radio juga menggunakan Vorbis untuk audio streaming. Player yang telah meng implementasikan codec Vorbis ini, antara lain VLC Media Player, MPlayer, software audioedit ting, Audacity. Webbrow ser seperti Mozilla dan Google Chrome juga mendukung for mat Vorbis, dengan menggunakan tag . Player seperti Windows Media Player dan iTuners secara default tidak mendukung format file Vorbis, namun Xiph. org menyediakan komponen tambahan yang dapat digunakan un tuk mem-play format file Vorbis.
      4. Apple Lossless Developer: Apple, Inc. Website: http://www.apple.com Apple Lossless (juga dikenal sebagai Apple Lossless Encoder, ALE, atau Apple Loassless Audio Codec, ALAC) merupakan suatu codec yang dikembangkan oleh Apple Inc. untuk kompresi data musik digital yang bersifat lossless. Ekstensi untuk file audio dengan format Apple Lossless adalah .m4a, dan semua iPod player dapat menjalankan file dengan format Apple lossless ini. Apple mengklaim bahwa file audio yang dikompres dengan menggunakan codec Apple lossless akan menghasilkan ukuran separuh dari aslinya. Pengujian dengan menggunakan beberapa jenis musik menunjukkan bahwa file dapat terkompresi sebesar 40%-60%, dan kecepatan mendecode- nya cukup baik, terutama untuk perangkat limitedpower seperti iPod. Saat ini, Apple Lossless mendukung audio 16 dan 24-bit, serta multi-channel audio. Encoder Apple Lossless kali pertama diperkenalkan sebagai komponen pada QuickTime 6.5.1 pada bulan April 2004, dan fi tur ini dilanjutkan pada iTunes 4.5. Yang menarik, pada bulan Maret 2005, dua orang software engineering, David Hammerton dan Cody Brocious, melakukan analisis terhadap teknologi codec Apple Lossless ini tanpa dokumentasi apapun tentang Apple Lossless. Mereka berhasil membuat suatu decoder dalam bahasa C untuk menjalankan file dengan format Apple Lossless, dan dirilis dalam versi open source. Beberapa software player yang dapat menjalankan fi le format Apple Lossless, di antaranya adalah VLC Media Player dan MPlayer. 
      5. RealAudio Developer: RealNetwork Website: www.realnetworks.com RealAudio merupakan format file audio yang bersifat proprietary (dimiliki oleh RealNetwork). Codec yang digunakan cukup bervariasi, mulai dari format low-bitrate yang dapat ditransfer melalui modem dial-up hingga format highfi delity untuk musik berkualitas tinggi. RealAudio juga dapat digunakan untuk streaming (diplay dan di-download secara bersamaan). Pada beberapa tahun yang lalu, format RealAudio ini cukup populer digunakan oleh stasiun radio Internet untuk memancarkan program mereka melalui Internet. Bahkan, hingga saat ini BBC Radio menggunakan format RealAudio untuk menyiarkan program-programnya. Versi awal dari RealAudio menggunakan protokol PNA atau PNM untuk mengirimkan data streaming, namun kemudian diganti, dan menggunakan standar Real Time Streaming Protocol. Dalam banyak kasus streaming, halaman web tidak langsung mengakses file RealAudio, namun di-link ke file .ram (RealAudio Metadata). Media player akan mengeksekusi dan menjalankan fi le .ram tersebut, yang di dalamnya terdapat link file audio. Selain Real Player, codec untuk RealAudio ini terdapat player JetAudio. Sedangkan untuk men-download fi le streaming dari RealAudio, dapat digunakan program, seperti MPlayer, RM Downloader , VLC Media Player, StreamBox VCR, Real7ime Converter , dan HiDownload.

      Tidak ada komentar:

      Posting Komentar

      Artikel Terbaru

      - Tabel Ikan Lele

      - Fusus Hikam ibnu arabi 1 Adam A. S

      - Aplikasi Untuk Mengetahui Lokasi Seseorang

      - Cara Melindungi Windows 10 Dari Aplikasi Yang Tidak Diinginkan

      - Cara Mudah Stop Update Windows 10

      - Football Manager 2019 FM2019

      - Aplikasi Firewall Terbaik

      - Mawar Kesabaran

      - Muhammad

      - Dansa